Di usia satu tahun, rasa ingin tahu
seorang anak mulai berkembang. Pernah mendengar ungkapan, anak adalah peniru ulung?
Bukan tanpa dasar ungkapan itu ada. Meniru gerak-gerik orang di sekitarnya
serta mengikuti segala ucapan yang didengar, merupakan hal-hal yang biasa dilakukan
anak-anak tanpa diajari.
Ibu adalah sosok yang lebih sering
dilihat sang anak, maka apapun yang dilakukan dan diucapkan para ibu, itulah
yang ditiru. Ketika Ibu menyapu rumah misalnya, buah hati pun ingin melakukan
hal yang sama dan pada akhirnya malah menambah banyak dan lama pekerjaan Ibu. Begitu juga ketika sang Ibu
berjualan offline. Tatkala ada
pengunjung yang datang, sang anak akan terlebih dahulu menyapanya dengan, “Beli
apa, Bu?” persis seperti yang sering dilihat dan didengar oleh si kecil, yang
juga ingin melayani sendiri si pembeli.
Keseruan pun kerap terjadi saat Ibu
menyiapkan paket untuk pelanggan yang membeli secara online, anak akan turut sibuk menyiapkan paket yang sama, biasanya
dengan memasukkan mainannya ke dalam kantong dan membungkusnya dengan lakban. Bisa
dibayangkan, betapa stresnya sang Ibu, yang notabene mengharapkan tidak ada
gangguan dari si kecil dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Pada
dasarnya, setiap anak tidak ingin mengganggu siapapun.
Mereka hanya merasa
tertarik pada kegiatan apapun yang terlihat menyenangkan di matanya. Daripada menganggap
‘bantuan’ mereka sebagai beban, lebih baik menjadikan mereka sebagai TIM.
Ibu
bisa melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, ketika Ibu ingin
menyapu bagian dalam rumah. Cobalah mengajak dan meminta si kecil menyapu
halaman rumah. Dengan catatan, halaman rumah Ibu tidak terhubung langsung
dengan jalan yang bisa membahayakannya. Pada awalnya, mungkin halaman menjadi
tidak beraturan, tapi lama-kelamaan, anak akan mengerti bagaimana menyelesaikan
suatu pekerjaan dengan baik, pastinya dengan pendampingan dan arahan Ibu.
Begitu
juga dengan ketertarikannya untuk melayani pembeli yang datang. Biarkan saja ia
melakukannya. Tinggal diberi arahan serta pengawasan atas apa yang harus
dilakukannya. Selain anak menjadi senang karena terpenuhi rasa ketertarikannya,
pelanggan Ibu biasanya tidak akan merasa terganggu oleh sikap sang penjual
cilik.
Masih
mau memilih terbebani oleh rasa keingintahuan anak atau menjadikannya sebagai
tim?
Yuk,
pelopori gerakkan ANAKKU, TIMKU!
=======
Biodata Penulis
Sani
Hasanah, lahir di Jakarta pada tanggal 29 Maret 1986. Alamat saat ini, Jl H
Jairi no.17 RT005/02, Rawabuaya, Cengkareng, Jakarta. Ibu dari 2 orang putra yang
aktif sebagai konsultan nulis dan bisnis di Indscript Creative, sekaligus juga
owner bantal_mpuk serta Ibraqra baby needs & toys.
Posting Komentar
Posting Komentar