Sudah
menjadi rahasia umum, pekerjaan ibu rumah tangga tidak akan ada habisnya. Sejak membuka mata di pagi buta, sampai semua anggota keluarga terlelap di penghujung
hari. Bertambah tingkat keseruan, dengan ulah anak-anak yang meminta perhatian
di tengah kesibukan sang Ibu. Karena hal itulah, tidak sedikit orang tua,
terutama ibu, yang memilih memberikan gadget
kepada putra-putrinya dengan dalih agar anak menjadi tenang dan tidak
mengganggu pekerjaannya.
Tahukah Ibu, mengenalkan gadget kepada anak,
terutama jika usianya belum genap dua tahun, merupakan awal dari ‘bencana’? Usia
0-2 tahun merupakan periode keemasan dalam tumbuh kembang seorang anak. Di mana ia
mulai mengembangkan kemampuan motorik kasar dan halus serta belajar
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Ketika
anak di bawah dua tahun terpapar gadget,
maka tanpa disadari, ia akan asik dengan mainan baru dan kesendiriannya. Selain
terganggu interaksi sosialnya, ada dampak lain yang tidak kalah ‘mengerikan’
dari pengenalan gadget di usia dini,
mulai bermasalahnya penglihatan anak dalam beberapa waktu ke depan karena
radiasi yang ditimbulkannya, sampai keterlambatan dalam tumbuh kembang anak, yang
didominasi oleh lamban dalam berbicara atau biasa disebut speech delay.
Dengan
memberikan gadget, mungkin akan
menjadi solusi yang cepat untuk mengalihkan perhatian anak. Tapi, sudah siapkah
Ibu dengan dampak negatif yang ditimbulkannya?
Ada
3 cara asik dalam mengalihkan perhatian atau melakukan pendekatan (PDKT) dengan
anak, yaitu :
1. Bermain
Bersama
Bagi anak di periode
keemasan, ibu adalah dunianya. Apapun yang dilakukan bersama sang Ibu, akan
menjadi hal yang mengasikkan baginya. Bermain yang dimaksud di sini adalah
menghadirkan tubuh dan pikiran sepenuhnya dalam kegiatan bersamanya, bukan
hanya menghadirkan tubuh saja, sedangkan pikiran Ibu berada di tempat lainnya.
Manfaat lain dari aktivitas ini adalah Ibu sekaligus bisa menstimulasi
perkembangannya. Tinggal bagaimana menyiasati waktu untuk bermain dengannya tanpa
mengganggu pekerjaan lainnya.
2. Bercerita
dan Membaca Buku
Walaupun usia anak
masih terbilang kecil, dengan membiasakan bercerita dan membacakan buku
untuknya, selain bisa membangun kedekatan, Ibu juga bisa menambah
perbendaharaan katanya dan hal itu sangat bermanfaat untuk menstimulasi
perkembangan buah hati dalam berbicara.
3. Beraktivitas
di Luar Rumah
Akhir pekan adalah
waktu yang ideal untuk menghabiskan waktu bersama seluruh anggota keluarga.
Mengunjungi tempat terbuka seperti taman atau arena bermain, bisa menjadi
pilihan. Selain tidak perlu mengeluarkan banyak biaya, anak juga bisa menikmati
suasana berbeda.
Dengan cara-cara ini, anak tidak
akan terpaku pada gadget. Bagi yang
sudah ‘telanjur’ terpapar gadget,
dibutuhkan usaha dan perhatian ekstra untuk mengalihkannya.
Selamat mencoba cara asik ‘PDKT’
tanpa gadget.
======
Biodata Penulis
Sani
Hasanah, lahir di Jakarta pada tanggal 29 Maret 1986. Alamat saat ini, Jl H
Jairi no.17 RT005/02, Rawabuaya, Cengkareng, Jakarta. Ibu dari 2 orang putra yang
aktif sebagai konsultan nulis dan bisnis di Indscript Creative, sekaligus juga
owner bantal_mpuk serta Ibraqra baby needs & toys.
Posting Komentar
Posting Komentar