Hai … saya seorang ibu rumah tangga,
memiliki putri yang masih balita. Kok, cuma di rumah? Nggak cari kerja?
Terkadang ada orang yang iseng bertanya. Jujur, ya, kalau ada pertanyaan
semacam ini, bingung mau jawab apa. Jadi saya senyum-senyum aja, deh.
Sebenarnya, saya ada kegiatan lain yaitu jadi penulis artikel freelance. Tapi
sayangnya profesi ini kurang dikenal khalayak ramai. Jadi kalau saya jelaskan
pun, bisa panjang kali lebar pembahasannya hehehe ….
Ok, lanjut! Saya mau iseng bercerita,
nih. Kisah perjalanan saya nyemplung ke dunia penulisan artikel online. Awalnya
saya aktif menulis cerita anak. Alhamdulillah beberapa sudah bertemu dengan jodohnya. Mulai dari Koran Suara Merdeka sampai Kompas Anak.
Suatu masa datanglah kabar duka. Suami putus kontrak, tidak ada perpanjangan. Sembari mencari pekerjaan baru, suami saya bekerja
serabutan. Kehidupan di rantau yang sulit dan kondisi ekonomi yang
gonjang-ganjing memaksa saya putar otak, memikirkan cara mendapatkan penghasilan
tambahan dari rumah, sebab suami melarang saya bekerja di luar. Hmm … aduh,
pusing tujuh keliling. Aku harus apa? Harus gimana? Pertanyaan itu setiap hari
lalu lalang di kepala saya.
Saya tidak pandai membuat kue, camilan, apalagi
masak makanan utama yang lazis endol. Modal yang saya miliki hanya menulis dan sisa paket internet. Akhirnya saya
memutuskan untuk mengunjungi Mbah Google dan … saya bertemu dengan sebuah
artikel yang menjelaskan bahwa penghasilan tambahan dapat diperoleh dari
menulis artikel online. Saya melihat ada beberapa lowongan penulisan artikel
ketika mencari lewat situs-situs
lowongan pekerjaan paruh waktu. Saya mulai membuat lamaran dan menyebar ke lowongan
yang masih tersedia. Lama tak ada kabar. Suatu pagi saat cek email, ada lamaran yang diterima.
Yippie! Girang bukan main.
Hari pertama saya bekerja sebagai
penulis artikel online, masih sangat bersemangat. Berbeda dengan dunia penulisan
cerita anak-anak yang selama ini saya geluti, menulis artikel terasa aneh bagi saya. Dari segi pemilihan kata, hingga adanya kata
kunci di beberapa bagian artikel. Di perusahaan pertama
ini saya bertahan enam bulan saja. Tidak kuat membuat artikel yang panjang dalam
waktu singkat hehe …. Tetapi selama enam bulan perjalanan saya dengan perusahaan
pertama, hasil yang didapat tiap bulan sungguh sangat membantu perekonomian
keluarga. Kalau dompet sedang lapar, ada saja kiriman dari perusahaan tersebut,
hasil menelurkan beberapa artikel. Alhamdulillah … bisa nyambung makan.
Setelah berhenti, ya, agak sulit lagi
mengatur keuangan. Di kala susah seperti saat itu, saya benar-benar bersyukur
ketika Allah memberikan saya pekerjaan baru. Email lamaran kerja sebagai penulis artikel freelance yang saya
kirim ke sebuah perusahaan jasa penulisan artikel, akhirnya mendapat balasan. Singkat
cerita, saya masuk dalam tim penulis artikel Indonesia. Beberapa proyek
penulisan artikel pun saya dapatkan. Di perusahaan ini saya tak sekadar menulis
saja, akan tetapi juga dituntut meningkatkan kualitas tulisan. Belajar lebih
giat lagi tentang EYD dan cara menulis artikel yang baik.
Bekerja dari rumah, tidak seperti
bekerja di luar. Kita harus lebih pandai mengatur waktu. Apalagi saya ada
balita. Terkadang jika tengah dikejar deadline,
lembur malam juga saya lakoni. Selama hampir setahun saya bekerja di perusahaan
kedua ini, akhirnya saya memutuskan untuk mundur. Kenapa? Why? Ono ono? Rempong
amat pertanyaannya hehe …. Penyebabnya bukan karena gajinya kurang atau jenuh,
ya. Saya hanya enggak mau mengerjakan sesuatu separuh hati. Ya, di tengah
perjuangan dengan perusahaan kedua, ada beberapa orang teman yang meminta saya
membuat artikel dan mengelola fanspagenya. Intinya ngisi fanspage biar lebih
hidup gitu. Tadinya saya kira bisa mengerjakan artikel dari perusahaan dan
fanspage dengan seimbang. Keduanya dapat berjalan selaras. Nyatanya tidak,
Sodara-sodara! Saya kewalahan. Dan … keputusan terbaik menurut saya adalah
keluar dari perusahaan. Sekarang saya masih mengisi beberapa fanspage, tetap
menulis artikel, ngeblog, dan ngurus rumah. Ini ceritakuuu ^^
Ehem … jadi penulis artikel online
menurut saya asyik banget! Dapet penghasilan tambahan yang lumayan plus ajang latihan konsisten nulis. Gimana enggak konsisten? Kita sudah dibayar buat
nggarap proyek! Sering telat bin ngaret, nama kita bakal kena cat hitam! Saya bersyukur
banget sudah pernah icip-icip nulis artikel yang dibayar recehan sampai ratusan
ribu *moga-moga bisa dapat jutaan hehew #pletak.
Oke, sebetulnya saya juga belum lama
tahu info ini. Ada media online yang berani bayar 1 artikel pendek sampe 50RIBU. Wuihh! Ini termasuk golongan keren nan lumayan. Bisa banget dapat jutaan
dari nulis di sini, lho. Yuk, kita berbondong-bondong menyerbu lapak ini dengan
artikel kece kita! Semoga para Emak khususnya, makin semangat nulis. Menelurkan
karya terbaik, tetap konsisten, dan semangat!
Posting Komentar
Posting Komentar