Ibu rumah tangga punya segudang aktivitas. Bukan hanya mengurus rumah, namun ada juga yang nyambi ngantor, berbisnis online, bahkan
ada yang masih kuliah. Untuk bisa berkembang, tentu para emak cantik butuh
suntikan ilmu setiap waktu, ya. Tetapi ... gimana, dong? Si kecil enggak ada
yang jaga, suami kerja sampai malam buta, lembur enggak ada habisnya. Kalau
gitu, pilih ikutan training aja, deh. Berikut empat kriteria memilih training
yang tepat untuk para pasukan daster.
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan
Ibu rumah tangga memiliki banyak kegiatan
disamping mengurus
keluarga dan rumah. Dengan memilih training sesuai kebutuhan,
Emak akan lebih cepat berkembang dibidang yang Emak geluti dan fokus pun terjaga.
Misalnya, Emak adalah penulis. Emak bisa memilih beragam training penulisan. Kalau
mau ambil training lainnya berarti enggak boleh? Hmm … sebenarnya sah-sah saja.
Semua ilmu akan bermanfaat untuk Emak sendiri di kemudian hari. Tetapi coba
tanyakan kembali pada diri Emak, apakah Emak mampu menyerap segudang ilmu dalam
waktu singkat? Kalau jawabannya ya, silakan ikuti semua training yang Emak mau.
Untuk Emak yang merasa tidak mampu menyerap banyak materi sekaligus, disarankan
tidak mengambil training di luar kebutuhan Emak. Takutnya ilmu yang baru itu
bakalan mental, menguap begitu saja. Satu per satu dulu diikuti, bertahap saja, ya.
2. Buat Skala Prioritas
Setelah Emak menentukan ingin mengikuti
berbagai training menulis, selanjutnya Emak harus membuat daftar lagi. Bikin
skala prioritas, mulai dari training nulis yang paling Emak butuhkan. Sebagai
contoh, Emak pengin menjadi blogger yang aktif menulis di blog. Artinya Emak
harus menempatkan training yang berkaitan dengan blogging di daftar teratas.
3. Jangan Maksa!
Yang namanya ikutan training so pasti butuh
uang. Namun, tidak dapat dimungkiri kadang kondisi keuangan kita bisa di luar
dugaan. Dalam keadaan finansial yang lemah, makan saja susah, tiba-tiba ada
training yang pas banget dengan kebutuhan Emak saat itu, jadi apa yang harus dilakukan?
Dalam posisi ini, Emak harus melihat lagi berapa anggaran atau tabungan yang tersisa,
apakah jika ikut training akan membuat Emak berkembang dan dapat membantu keuangan
keluarga? Atau malah sebaliknya, membuat dapur gonjang-ganjing? Kalau ya,
sebaiknya urungkan niat ikut training. Percayalah! Bakal ada pengganti yang lebih
baik. Emak pun bisa ikut training di sesi berikutnya, yang
pelaksanaannya tepat saat kondisi keuangan Emak sudah fit.
4. Training Online
atau Offline
Dalam mengikuti training baik online atau offline, tetap harus disesuaikan dengan jadwal Emak. Terutama untuk training
offline, yaa. Jika dirasa kurang
tepat waktunya, ya, jangan ikutan. Bagi ibu rumah tangga, training online lebih cocok, mengingat waktu
training yang fleksibel, serta materi bisa dibaca kapan saja.
Bijak dalam memilih training ya, Emak. Sesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi Emak. Salam semangat!
Penulis: Dian Novandra
Posting Komentar
Posting Komentar