Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang disebut
antologi itu kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang
pengarang. Ehem … pasti udah banyak Sobat yang pernah ikutan dalam proyek antologi,
kan? Gimana rasanya? Dag dig dug atau biasa aja? Jelas dong, hati
berdebar-debar, apalagi pas nunggu pengumuman yang masuk jadi kontributor
(penyumbang karya) aduhh sampe keringet sebiji
kacang ijo keluar dari pori-pori. Hehehe ... iya pengalaman yang sama juga saya
rasakan ketika mengikutinya. Proyek
antologi tidak hanya berupa tulisan nonfiksi, cerpen, atau puisi saja. Namun, banyak juga yang menyelenggarakan proyek antologi kisah nyata.
Sebelum Sobat nyemplung dan turut serta dalam proyek antologi, simak dulu, yuk,
tips manis menulis antologi berikut ini.
1. Pastikan Sesuai Tema
Pernahkah Sobat merasa tulisan melebar
kemana-mana, kurang pas
dengan tema antologi yang diikuti? Hmm … sepertinya Sobat
harus mencoba membuat kerangka karangan dulu. Tulis runtutan kisah Sobat dari
awal sampai akhir. Jadi tulisan tetap fokus, berada di jalur yang tepat, sesuai
dengan tema yang diinginkan penyelenggara.
2. Perhatikan Syarat Pengiriman Karya
Jenis huruf, spasi, jumlah kata, wajib
sesuai aturan penyelenggara. Satu lagi yang biasanya sering dilupakan peserta
yaitu subyek email tatkala hendak mengirim karya. Contoh, subyek email: judul
karya_nama penulis. Sepele! Tapi kalau tak diperhatikan, akan fatal akibatnya.
3. Pilih Tema yang Pas di Hati
Ketika Sobat memilih tema antologi yang
sesuai dengan hati, tema yang Sobat sukai dan kuasai, pastinya hasil tulisan Sobat
juga akan bagus. Jangan pernah memaksakan diri mengikuti semua proyek antologi,
hanya karena tergiur dengan hadiah yang wow atau ikut-ikutan teman, ya. Bukannya semua karya Sobat terpilih untuk dibukukan,
malah buang-buang waktu percuma.
4. Karyamu Kudu Unik
Bayangkan berapa banyak naskah yang masuk
ke meja penyelenggara setiap harinya. Apabila karya Sobat biasa-biasa saja,
siapa yang mau melirik? Untuk antologi kisah nyata, coba putar kembali
kisah-kisah atau kenangan masa lalu yang sesuai dengan tema. Pilih satu yang
benar-benar unik, berbeda dari lainnya. Buat penyelenggara terpukau dengan kisahmu!
5. Lakukan Self
Editing (Mengedit Tulisan Sendiri)
Adakah orang yang senang membaca tulisan
dengan banyak coretan? Kurang huruf di sana-sini? Salah ketik atas-bawah?
Pfuiih … sepertinya naskah model begini langsung ditendang ke laut, deh! Hehe …
karena itulah sebelum mengirimkan karya Sobat, jangan lupa lakukan self editing. Benahi kesalahan yang ada
dalam naskah. Pastikan naskah kita bersih. Kalau sudah mantap, baru kirimkan!
6. Perhatikan Ketentuan Umum
Memperhatikan ketentuan sebelum memutuskan
ikut menjadi peserta proyek antologi tertentu itu penting banget, lho. Lihat
baik-baik! Apakah ada poin-poin yang kurang sip. Sebagai contoh, untuk
mengikuti proyek, Sobat harus membayar uang pendaftaran, kemudian perhatikan
juga apa saja yang didapat oleh kontributor terpilih nantinya. Kalau dirasa enggak
cihuy atau kurang sreg, lebih baik tinggalkan saja!
7. Pengantar
Buat pengantar singkat sebelum Sobat
mengirimkan email. Saya selalu membuat pengantar seperti ini tatkala mengikuti
proyek antologi ^^
Assalamualaikum
….
Selamat
siang,
Berikut
saya lampirkan naskah untuk proyek antologi (…). Terima kasih atas kesempatan
yang diberikan.
Salam,
Dian
8. Siapa Penyelenggaranya?
Sobat perlu mencari tahu juga siapa
penyelenggara proyek antologi. Sekarang banyak pihak penyelenggara yang tidak
jelas, bahkan marak terjadi penipuan lewat proyek buku antologi. Hmm … kudu
cermat dan waspada, ya! Pastikan segalanya jelas.
Mengikuti beragam proyek antologi sangat bermanfaat sebagai
batu loncatan Sobat sebelum menerbitkan buku solo. Pilih tema yang pas di hati
dan pastikan penyelenggaranya tepercaya sebelum memutuskan ikut jadi peserta. Selamat
menaklukkan bermacam event antologi, Sobat!
Penulis: Dian Novandra
Posting Komentar
Posting Komentar