![]() |
Acara launching buku Sendy Hadiat (03/12/2017) |
Membuat satu buku dalam
waktu dua hari rasanya mustahil. Namun, Sendy Hadiat berhasil membuktikan bahwa
hal tersebut dapat dilakukan. Melalui kelas private
writing coaching dari Indscript Creative, wanita bernama asli Sendy
Winduvitri ini mampu menyelesaikan sebuah buku autobiografi berjudul “Menemukan-Mu
dan Menemukannya” setebal 160 halaman.
Dalam wawancara di acara
launcing bukunya yang dipandu oleh
Natasya Wisaksono pada 03 Desember 2017 bertempat di Kantor Indscript Creative, Sendy mengatakan bahwa sejak tahun
2013 dirinya memang ingin membuat buku dan sempat beberapa kali menggunakan
jasa ghost writer, akan tetapi proses
pembuatan buku tersebut selalu kandas di tengah jalan.
Sampai akhirnya Sendy
mengikuti kelas reparasi bisnis di Indscript Creative. Suatu hari ia sempat berdialog
dengan Indari Mastuti, Owner Indscript, terkait keinginannya mencari penulis
yang dapat membantu membuat buku tentang kehidupannya sebagai penderita bipolar
disorder. Sang owner pun menyarankan Sendy untuk menulis bukunya sendiri
melalui kelas private writing coaching atau
PWC. Di kelas eksklusif ini, selain mentor, peserta juga akan didampingi oleh
editor serta desainer profesional.
10 November 2017, Sendy
yang menetap di Bali memantapkan niat berangkat ke Bandung untuk mengikuti
kelas PWC. Tatkala ditanya bagaimana Sendy dapat menyelesaikan buku autobiografinya
hanya dalam waktu dua hari, ia menjelaskan bahwa sebelum menulis memang sudah
terbayang akan cerita yang hendak dituangkan. Dia pun berusaha menguatkan diri untuk
mengingat kembali masa lalu dan menikmati proses penulisan.
“Menulis buku ini
seperti terapi berjalan,” kata Sendy di sela perbincangan.
![]() |
Buku karya Sendy Hadiat yang menggetarkan hati |
Buku “Menemukan-Mu dan Menemukannya” menceritakan kisah
perjalanan hidup Sendy Hediat sebagai pengidap
bipolar disorder.
Bagaimana ia mengalami bullying,
menghadapi caci maki, gunjingan, pelecehan seksual, hingga akhirnya Sendy bisa
mengambil hikmah dari bipolar yang dialaminya. Bipolar disorder merupakan
gangguan perasaan di mana penderitanya mengalami perubahan mood yang drastis. Semula senang, beberapa detik kemudian bisa
merasa sedih. Setelah sukses merampungkan bukunya, Sendy mengaku lega dan bebas.
Dia tak lagi merasa takut kehilangan atau ditinggalkan. Pada acara tersebut,
suami Sendy pun turut hadir dan sharing
tentang lika-liku kehidupannya bersama Sendy dan bipolar disorder.
Posting Komentar
Posting Komentar