Media sosial selain sebagai wadah interaksi dengan kerabat, berkomunitas, ajang eksis, juga banyak dimanfaatkan untuk berbisnis online. Yups, para pebisnis gemar mempromosikan produknya via media sosial. Beberapa medsos yang belakangan ngehits buat jualan adalah Facebook serta Instagram.
Di
Facebook, selain berpromosi gratis via Facebook personal, kita pun dapat
memanfaatkan layanan berbayar bernama FB ADS atau iklan Facebook. Nah, untuk
dapat beriklan, kita harus memiliki Facebook Fanspage lebih dahulu. Ehemm …
guna mengetahui lebih lengkap terkait cara jos iklan dengan FB ADS, silakan
berkunjung ke rumah Mbah Gugel, ya, hehe ....
Heart
Selling, Cara Jualan yang Pas Banget
Buat Emak-emak Olshop
Memakai
layanan berbayar dan panen closing atau penjualan melimpah itu wajar. Akan
tetapi, mungkinkah bisa demikian dengan hanya memanfaatkan Facebook personal?
Tentu saja hal tersebut dapat terjadi. Meski kita memakai modal gratisan, tetap
berpotensi mendapatkan hasil penjualan maksimal, asalkan tahu cara atau
tekniknya.
Saya
ambil contoh, produk Indblack Premium Lovesock berupa handsock. Sarung tangan
muslimah ini laris manis dan selalu diserbu pembeli. Selain desain yang
eksklusif, handsock premium pun tidak dibuat secara massal.
Untuk
satu desain, hanya diproduksi 700 handsock, ya. Pokoknya kece, deh. Prinsip
mempromosikan produk Indblack atau barang jualan lainnya itu sama. Pertama,
kita harus mengetahui terlebih dahulu kelebihan serta kekuarangan barang atau
produk yang hendak dipasarkan. Catat satu demi satu dan gunakan poin-poin
tersebut untuk bahan promosi.
Kedua,
teknik promosi yang cantik. Banyak trik berjualan yang tentunya sudah sangat
familier bagi para pemilik usaha online. Di antaranya, copywriting, hard
selling, soft selling, covert selling, dan terakhir adalah heart selling.
Dari
beberapa contoh ini, teknik heart selling adalah yang termudah. Mengingat semua
jaringan pemasaran Indblack adalah kaum hawa, termasuk emak-emak yang ogah
ribet, maka teknik inilah yang paling tepat. Heart selling atau dikenal dengan
iklan baperan adalah teknik promosi ala emak-emak yang dicetuskan oleh Indari
Mastuti, Owner Indblack dan Indscript Creative.
Kita
tidak perlu berpikir keras atau mengingat rumus macam-macam. Dalam heart
selling, kita boleh menulis apapun alias menulis bebas. Modalnya hanya rajin
mengamati. Coba perhatikan apa yang terjadi di sekeliling kita, kaitkan dengan
produk, dan jadilah status baperan yang mengandung promosi terselubung.
Misalnya,
“Yang namanya drakor memang selalu kece parah heuheu …. Kemarin lihat drakor,
nangis bombay, Mak. Soalnya ending syedih. Selesai nonton, orderan masuk
bertubi-tubi bikin senam jempol, padahal si kecil lagi demam. Tapi enggak
masalah, dah. Udah resiko jualan handsock Indblack emang begihin, sibuk nyatet
psenan tiap hari. Moga Emak juga panen closing, yak. Smungut!”
Produk
Indblack yang memang hanya dijual melalui media sosial, memakai teknik ini guna
menggaet lebih banyak calon pelanggan. Tidak heran kalau angka penjualan
Indblack Premium Lovesock selalu melejit dari hari ke hari. Laris manis dan
hujan closing dengan modal media sosial gratisan, why not?
Tips Berjualan dengan Teknik Heart Selling
Meskipun
tampak sederhana, kalau tidak dilatih, membuat status baperan rasanya susah
minta ampun. Jadi, latihan tetap merupakan kunci utama bisa menjalankan teknik
yang satu ini dengan luwes. Nah, sekarang kita bahas beberapa tips atau catatan
penting yang harus diperhatikan sebelum beriklan dengan cara khas emak-emak
ini:
1. Tentukan Tema
Saya
kerap menggunakan teknik ini dalam berpromosi lewat media sosial. Menentukan
atau mencatat tema setiap harinya akan mempermudah kita dalam membuat status.
Akan tetapi, ada juga yang enggak pakai tema segala. Langsung hajar bikin
status. Ini lebih ke masing-masing saja, ya.
Saya
biasa membuat tema harian. Misalnya, parenting (Senin), traveling (Selasa), dan
seterusnya. Kemudian saya mengingat kembali cerita berkesan yang berhubungan
dengan tema itu untuk jadi bahan nyetatus.
2. Membawa Produk
Selanjutnya
jangan lupa kemana pun kita pergi, senantiasa membawa produk kita. Jadi, kalau
pas lagi ada momen langka atau berada di tempat yang cantik, bisa jepret. Kita
eksis terus bareng produk. Itu dapat diunggah ke media sosial, lo. Orang
melihatnya momen kita sedang liburan, misalnya. Namun, secara tak langsung
orang tersebut sudah melihat produk kita yang ada dalam foto. Kalau
sering-sering begini, coba apa enggak melekat produk kita di benak
masing-masing pembaca?
3. Sepi Jempol
Jualan
itu kadang rame, kadang sepi. Dinikmati saja dan jangan sampai mengeluh.
Demikian pula ketika status heart selling yang sudah kita buat beberapa jam
lalu sepi interaksi. Kita jangan baper. Evaluasi apa yang salah. Mungkin kita
kurang peduli atau tak pernah menyapa tetangga dumay dengan cara menaburkan
jempol maupun berkomentar. Kalau begini, wajar status sepi. Maka yang harus
dilakukan ialah perbanyak interaksi.
4. Heart Selling Pakai Hati
Namanya
heart selling juga wajib menggunakan hati. Benahi niatnya, untuk silaturahmi di
samping jualan juga. Enggak mungkin, kan, sehari baru kenal langsung closing?
Intinya benahi niat dan jualan yang jujur. Berikan pelayanan prima.
Teknik heart selling ini sudah banyak dipraktikkan oleh para pelaku online shop. Nah, jika lapak sepi, cobalah trik yang satu ini. Membuat status santai, tapi closingnya dijamin enggak santai.
Posting Komentar
Posting Komentar